Assassin’s Creed Shadows sebentar lagi akan dirilis, membawa pengalaman baru bagi para penggemar waralaba ini. Namun, pengembangannya tentu tidak lepas dari berbagai tantangan yang dihadapi tim Ubisoft sebelum akhirnya mencapai tahap ini. Seperti seri-seri sebelumnya, game ini juga bertujuan untuk mengenalkan sejarah kepada pemain melalui pengalaman bermain yang mendalam.
Dalam sebuah wawancara dengan 4Gamer, Jonathan Dumont selaku Creative Director dan Marc Alexis Cote sebagai Executive Producer berbicara mengenai Assassin’s Creed Shadows, termasuk klaim Ubisoft yang menyebut bahwa game ini “berdasarkan sejarah asli.” Pernyataan tersebut langsung menimbulkan perdebatan, hingga akhirnya Dumont memberikan klarifikasi bahwa hanya beberapa elemen dalam game ini yang memiliki dasar sejarah. Tim pengembang melakukan riset mendalam untuk menciptakan dunia yang autentik, tetapi tetap menegaskan bahwa Assassin’s Creed Shadows adalah karya fiksi dan bukan representasi sejarah yang sepenuhnya akurat.
Tujuan utama Ubisoft bukanlah mengajarkan sejarah secara langsung, melainkan membangkitkan rasa ingin tahu pemain terhadap peristiwa sejarah yang sebenarnya. Dumont berharap bahwa setelah memainkan game ini, pemain akan terdorong untuk mencari tahu lebih dalam mengenai sejarah dunia nyata.
Marc Alexis Cote pun menambahkan bahwa sejak kemunculan Assassin’s Creed pertama pada 2007, Ubisoft telah menegaskan bahwa seri ini adalah fiksi sejarah yang tentunya mengalami beberapa dramatisasi agar tetap menarik. Dumont juga mengakui bahwa meskipun mereka telah berusaha menggambarkan sejarah dengan sebaik mungkin, tetap ada keterbatasan. Namun, mereka tetap ingin memberikan pengalaman yang seru dan mendalam bagi para pemain.
Ubisoft berharap Assassin’s Creed Shadows bisa menjadi jembatan bagi pemain untuk mengeksplorasi sejarah lebih jauh, baik melalui game ini maupun lewat sumber lain seperti museum atau literatur sejarah.