Bandai Namco akhirnya mengumumkan kehadiran Clive Rosfield, protagonis utama dari Final Fantasy XVI, sebagai karakter tamu di Tekken 8. Dengan pedang dan kekuatan sihir api sebagai senjata utamanya, Clive langsung mencuri perhatian para penggemar kedua waralaba. Kolaborasi ini menjadi topik hangat, terutama di kalangan komunitas game fighting dan RPG.
Sebagai bagian dari pengenalan Clive, Bandai Namco menggelar acara Tekken Talk di kanal YouTube mereka. Acara ini membahas berbagai aspek menarik, mulai dari mekanisme gameplay, kemampuan bertarung, hingga proses di balik layar dalam menghadirkan Clive ke dunia Tekken 8. Diskusi ini juga mengungkap berbagai fakta menarik tentang perjalanan kerja sama antara Bandai Namco dan Square Enix.
Ide membawa Clive ke Tekken 8 pertama kali muncul pada tahun 2020, saat Kohei Ikeda, Chief Producer & Game Director Tekken 8, menonton trailer Final Fantasy XVI. Ia terkesan dengan tema pembebasan diri yang diusung Clive, yang ternyata memiliki kemiripan dengan perjalanan Jin Kazama di Tekken 8. Tak butuh waktu lama bagi Ikeda untuk mendiskusikan gagasan ini dengan Katsuhiro Harada, Direktur Tekken, yang kemudian menghubungi Square Enix untuk membicarakan peluang kolaborasi.
Square Enix menyambut baik ide ini, tetapi mereka meminta tim pengembang Tekken 8 untuk memainkan Final Fantasy XVI terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tim memahami karakter Clive secara lebih mendalam sebelum mengadaptasikannya ke dalam Tekken. Kerja sama ini semakin dipermudah dengan fakta bahwa Hiroshi Takai (Game Director FFXVI) dan Kazutoyo Maehiro (Creative Director) ternyata juga adalah penggemar berat Tekken. Keberhasilan kolaborasi sebelumnya dalam menghadirkan Noctis ke Tekken 7 juga menjadi faktor pendukung utama dalam proses negosiasi ini.
Sebagai karakter tamu, Clive membawa berbagai elemen unik yang membedakannya dari karakter lain di Tekken 8. Salah satu fitur spesialnya adalah efek musik eksklusif yang muncul saat ia berhasil mengalahkan lawan dengan Rage Art. Dalam momen ini, lagu kemenangan khas Final Fantasy akan menggantikan BGM yang sedang dimainkan, sesuatu yang tidak dimiliki oleh karakter lainnya di Tekken 8.
Dari segi desain, Square Enix dan Bandai Namco melakukan beberapa penyesuaian agar Clive tampak lebih cocok dengan dunia Tekken. Desain aslinya yang lebih kecil dibandingkan petarung lain harus diperbesar agar terlihat proporsional. Namun, ada batasan dalam hal kustomisasi—pemain tidak bisa mengubah model rambut atau warna kulit Clive, aturan yang sebelumnya juga berlaku untuk Noctis di Tekken 7.
Sejak pengumuman Clive, banyak penggemar langsung membandingkannya dengan Noctis, karakter tamu dari Tekken 7. Beberapa gerakan dan animasi serangan Clive memang terlihat mirip dengan Noctis, memunculkan spekulasi bahwa karakter ini dikembangkan menggunakan sistem serupa. Namun, setelah diuji lebih lanjut, gaya bertarung Clive tetap memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari Noctis.
Tidak semua pemain menyambut baik kehadiran Clive. Meskipun banyak yang terkesan dengan visualnya yang memukau dan efek bertarung yang penuh aksi, sebagian komunitas merasa bahwa Clive terlalu fantasy untuk Tekken 8, yang dikenal dengan pertarungan tangan kosong dan gaya bertarung yang lebih realistis.
Di sisi lain, ada juga yang kecewa karena karakter lain dari Final Fantasy, seperti Tifa Lockhart dari FFVII, dianggap lebih cocok untuk masuk ke Tekken 8. Tifa dikenal memiliki gaya bertarung yang lebih berbasis bela diri, sehingga komunitas menilai kehadirannya akan lebih sesuai dengan mekanisme permainan Tekken.
Sebelum pengumuman resmi, Katsuhiro Harada sempat memberikan petunjuk tentang DLC terakhir musim pertama Tekken 8 dengan gambar seekor hamster. Komunitas awalnya mengira petunjuk ini mengarah pada karakter lain, seperti Bob atau Lucky Chloe. Namun, setelah Clive diumumkan, barulah mereka menyadari bahwa petunjuk ini merujuk pada film animasi anak-anak Clive the Hamster, yang menampilkan seekor hamster bernama Clive sebagai karakter utama.
Selain aksi pertarungan yang seru, Clive juga memiliki interaksi unik dengan Reina, salah satu karakter baru di Tekken 8. Dalam intro sebelum pertarungan, Reina mengira Clive sedang melakukan cosplay karena pakaiannya yang tidak biasa. Ia bahkan memuji kualitas “kostumnya” dan meminta Clive untuk menjaga keterampilannya dalam ber-cosplay.
Di sisi lain, Clive tampak bingung dengan apa yang dimaksud Reina dan bahkan tidak tahu apa itu cosplay. Jika Reina menang dalam pertarungan, ia menyuruh Clive untuk terus menjaga kualitas “kostumnya”, sementara jika Clive menang, ia penasaran dengan istilah cosplay dan berencana menanyakannya kepada Harpocrates, salah satu karakter dari Final Fantasy XVI.
Kehadiran Clive Rosfield di Tekken 8 membawa warna baru ke dalam game ini, baik dari segi visual, gameplay, maupun lore yang dihadirkannya. Namun, kolaborasi ini juga memicu perdebatan di antara komunitas, dengan sebagian menyambutnya sebagai tambahan menarik, sementara yang lain mempertanyakan apakah karakter dari Final Fantasy memang cocok berada di Tekken.
Apakah Clive akan menjadi karakter tamu yang sukses seperti Noctis di Tekken 7? Ataukah kontroversinya akan terus berlanjut? Para pemain tentu akan menunggu bagaimana performanya di turnamen dan komunitas kompetitif Tekken 8.