Kontroversi Assassin’s Creed Shadows: Fitur Penghancuran Kuil Picu Protes di Jepang

https://ninjaturtlegames.net
https://ninjaturtlegames.net

Rilis game Assassin’s Creed Shadows semakin dekat, namun kontroversi terus bermunculan. Kali ini, pejabat dari Jepang mengkritik elemen gameplay yang memperlihatkan pemain dapat menghancurkan kuil atau altar kecil dalam game. Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan komunitas game dan masyarakat Jepang.

Kontroversi bermula saat Shohei Konda mengunggah cuplikan gameplay di platform X, yang kini telah dihapus. Dalam video tersebut, karakter Yasuke terlihat menghancurkan berbagai benda di sebuah kuil, termasuk altar suci. Kuil yang dimaksud diduga terinspirasi dari Itatehyozu Shrine, yang berlokasi di Kota Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Kuil berusia lebih dari 1.400 tahun ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi di Jepang.

Melansir dari Sankei News, salah satu perwakilan kuil menyatakan akan mengambil “tindakan yang sesuai” terkait penggambaran tersebut. Saat ditanya apakah Ubisoft telah meminta izin untuk menggunakan lokasi kuil dalam game, pihak kuil menjawab, “Tidak. Jika mereka meminta izin, kami pasti akan menolaknya.” Meski demikian, mereka tidak merinci tindakan yang akan diambil terhadap game tersebut.

Read More

Di kalangan gamer, video gameplay ini memicu beragam pendapat. Sebagian berpendapat bahwa fitur penghancuran altar dianggap tidak menghormati budaya Jepang dan seharusnya tidak dimasukkan ke dalam game. Namun, sebagian lainnya berargumen bahwa keputusan untuk menghancurkan kuil sepenuhnya berada di tangan pemain, karena game hanya menyediakan kebebasan untuk mengeksplorasi dunia virtual.

Kontroversi ini menambah daftar panjang kritik terhadap Assassin’s Creed Shadows sebelum perilisannya, dan masih menjadi topik hangat di komunitas gaming global.

Related posts