Fitur loot box di game live service selalu menjadi topik yang dipenuhi dengan perasaan cinta dan benci dari kalangan gamer dan juga pihak berwenang, terutama di negara-negara Barat. Namun, Overwatch 2 membuat keputusan mengejutkan dengan mengembalikan fitur tersebut setelah sebelumnya dihapus dari Overwatch pertama.
Keputusan ini diumumkan melalui postingan di situs resmi game yang memperkenalkan berbagai konten baru untuk season 15, yang dimulai pada 18 Februari 2025. Meski mengembalikan loot box, pihak developer menekankan bahwa sistem ini akan berbeda dari model ‘gacha’ yang sering terlihat di game-game asal Jepang.
Loot box dalam Overwatch 2 tidak akan dapat dibeli dengan uang sungguhan atau mata uang dalam game. Pemain hanya bisa mendapatkannya melalui hadiah dari misi mingguan dan event. Selain itu, satu Legendary loot box dapat diperoleh melalui Free Battle Pass, sementara dua Legendary loot box bisa didapatkan melalui Premium Battle Pass. Developer juga menambahkan transparansi mengenai isi loot box, yang hanya berisi item kosmetik. Setiap loot box akan memberikan item dengan tingkat kelangkaan Rare atau lebih tinggi, dan setelah membuka lima box, pemain akan mendapatkan item Epic, serta item Legendary setiap 20 kali membuka box.
Developer juga menyertakan mekanik re-roll untuk item duplikat, seperti yang dijelaskan oleh Game Director Aaron Keller dalam wawancara dengan content creator Overwatch, Emongg. Mereka juga akan menambahkan kosmetik dari game pertama dan beberapa kosmetik yang tidak tersedia di toko.
Keputusan untuk mengembalikan loot box ini mendapat reaksi beragam dari pemain. Beberapa merasa khawatir dengan kemungkinan sistem ini berubah menjadi sumber uang bagi Blizzard atau bahkan menjadi pay-to-win, meskipun saat ini hanya item kosmetik yang ditawarkan. Pendekatan Blizzard yang tidak memungkinkan pembelian loot box dengan uang nyata tampaknya merupakan langkah untuk menghindari masalah dengan otoritas, terutama di Eropa, yang melarang loot box, dan Amerika Serikat, yang semakin mengawasi game berbasis gacha, seperti yang terjadi dengan Genshin Impact baru-baru ini.
Semoga saja Blizzard tetap teguh pada keputusan mereka untuk tidak mengeksploitasi potensi keuntungan dari loot box, dan menjaga fokus mereka pada aspek kosmetik tanpa merubahnya menjadi sistem yang berfokus pada uang.