Resesi Jepang Berdampak? Ini Alasan Desain Ryza di Atelier

https://ninjaturtlegames.net
https://ninjaturtlegames.net

Atelier Ryza, salah satu seri game yang paling digemari oleh para penggemar game RPG, terus mencuri perhatian berkat desain karakter utamanya yang ikonik, Reisalin Stout atau lebih dikenal sebagai Ryza. Dengan penampilannya yang imut dan ciri khas paha tebal, Ryza telah menjadi salah satu karakter yang paling dikenang dalam dunia game. Namun, tahukah Anda bahwa desain fisik Ryza, terutama pahanya yang tebal, dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Jepang? Penasaran? Berikut adalah cerita menarik di balik desain karakter yang satu ini.

Pengaruh Resesi Ekonomi terhadap Desain Karakter

Dalam wawancara eksklusif dengan 4Gamer, Junzo Hosoi, produser dari seri game Atelier, mengungkapkan fakta menarik terkait dengan proses desain karakter dalam game Atelier. Hosoi menjelaskan bahwa kondisi ekonomi Jepang berperan besar dalam menentukan tren desain karakter yang populer di kalangan masyarakat. Menurutnya, saat resesi ekonomi terjadi, masyarakat cenderung tertarik pada tipe karakter tertentu, dan hal ini memengaruhi desain karakter dalam game.

Read More

Hosoi memberikan contoh bagaimana selama masa resesi ekonomi, karakter perempuan dengan tubuh montok dan memiliki kesan keibuan lebih diminati. Dia menambahkan bahwa karakter seperti itu memiliki daya tarik yang khas pada periode ekonomi yang sulit, dan desain Ryza sendiri tercipta dengan mempertimbangkan fenomena ini.

Ryza Sebagai “Gadis Tetangga” dengan Karakteristik Unik

Junzo Hosoi menjelaskan bahwa desain Ryza didasarkan pada konsep “gadis tetangga”, karakter dengan kepribadian yang sederhana dan mudah diterima oleh pemain. Ryza bukanlah karakter yang rumit, dan desain fisiknya pun mencerminkan kesederhanaan tersebut. Paha tebal Ryza pun, menurut Hosoi, adalah elemen yang langsung terlintas saat merancang karakter ini, sebuah detail yang memang sangat mencolok pada penampilannya.

Menurut Hosoi, kondisi ekonomi Jepang yang sedang tidak stabil berpengaruh besar dalam pembentukan karakter seperti Ryza. Meski demikian, karakter tersebut tetap digambarkan sebagai sosok yang hangat dan mudah diidentifikasi, dengan sentuhan desain yang cukup sederhana namun memikat.

Pendekatan yang Sama untuk Yumia di Atelier Yumia

Hosoi juga berbicara tentang bagaimana resesi ekonomi di Jepang terus berlanjut, mempengaruhi cara mereka merancang karakter dalam game-game Atelier yang lebih baru. Sebagai contoh, untuk game terbaru Atelier, yaitu Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land, tim pengembang memutuskan untuk mengambil pendekatan yang mirip dengan Ryza dalam mendesain karakter utama, Yumia. Namun, mereka berusaha agar karakter Yumia tidak terlalu mirip dengan Ryza, meskipun keduanya dipengaruhi oleh konteks ekonomi yang sama.

Yumia dirancang dengan penampilan yang lebih modern, mengikuti tren fashion yang mungkin akan populer di masa depan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan karakter yang lebih segar dan berbeda dari Ryza, meskipun tetap mempertahankan nuansa yang terkait dengan kondisi ekonomi pada waktu itu.

Proses Panjang dalam Menciptakan Yumia

Benitama, yang bertanggung jawab atas desain karakter Yumia, mengungkapkan bahwa menciptakan penampilan Yumia merupakan tantangan besar. Ia mengungkapkan bahwa tekanan untuk menciptakan karakter yang setidaknya bisa bersaing dengan daya tarik Ryza membuat dirinya melakukan hingga 30-40 kali revisi dalam merancang karakter ini. Benitama sendiri adalah penggemar berat Ryza, dan ia juga berteman dekat dengan Toridamono, yang merupakan desainer karakter dari Atelier Ryza. Proses panjang ini menunjukkan betapa besar upaya yang diperlukan untuk menghadirkan karakter yang mampu menarik perhatian para penggemar.

Kesimpulan

Ternyata, desain karakter dalam game tidak hanya dipengaruhi oleh imajinasi dan kreativitas para pengembang, tetapi juga oleh kondisi sosial dan ekonomi yang sedang terjadi di dunia nyata. Ryza, yang menjadi salah satu karakter ikonik dalam dunia Atelier, muncul sebagai hasil dari respon terhadap situasi ekonomi Jepang yang sedang tidak stabil pada masa itu. Sementara itu, karakter Yumia, meskipun terinspirasi oleh Ryza, memiliki nuansa yang lebih modern dan mengikuti tren fashion yang akan datang. Semua ini menunjukkan bagaimana pengaruh kondisi ekonomi dapat menciptakan karakter yang tidak hanya berfungsi dalam narasi game, tetapi juga mencerminkan keadaan sosial yang ada.

Bagaimana menurut Anda tentang keterkaitan antara desain karakter dalam game dan kondisi ekonomi yang ada? Sebuah konsep yang menarik, bukan?

Related posts